Cara Hitung PPH 21

Menyusun Penghasilan Bruto

Sobat Zikra, sebelum memulai perhitungan PPh 21, pertama-tama kamu harus menyusun penghasilan bruto terlebih dahulu. Penghasilan bruto merupakan jumlah pendapatan yang diterima sebelum dikurangi pajak. Untuk menyusun penghasilan bruto, kamu harus menambahkan seluruh pendapatan seseorang, mulai dari gaji bulanan, bonus, tunjangan, hingga uang lembur yang diterima dalam satu tahun.

Untuk mendapatkan penghasilan bruto, kamu dapat melakukan perhitungan sebagai berikut:

Nomor Jenis Penghasilan (dalam Rp)
1 Gaji Pokok
2 Tunjangan Jabatan
3 Tunjangan Kinerja
4 Tunjangan Hari Raya
5 Tunjangan Lainnya
6 Premi Asuransi yang dibayar oleh Perusahaan
7 Premi Asuransi yang tidak dibayar oleh Perusahaan
8 Bonus
9 THR
10 Uang Lembur
11 Income Tax
12 Allowance

Menghitung PTKP

Setelah kamu menyusun penghasilan bruto, langkah berikutnya adalah menghitung PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak. PTKP adalah jumlah penghasilan yang tidak dikenakan pajak, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. PTKP berbeda-beda tergantung status perkawinan dan tanggungan keluarga. Dalam menghitung PTKP, kamu dapat menggunakan rumus berikut:

Jumlah PTKP = (Jumlah Tanggungan x Rp 4.500.000) + PTKP Per Tahun Sesuai Status Perkawinan

Berikut adalah PTKP per tahun sesuai dengan status perkawinan:

Status Perkawinan PTKP/Tahun
Belum Menikah Rp 54.000.000
Menikah Tidak Punya Anak Rp 54.000.000
Menikah Punya Anak 1 Rp 58.500.000
Menikah Punya Anak 2 Rp 63.000.000
Menikah Punya Anak 3 Rp 67.500.000
Menikah Punya Anak 4 Rp 72.000.000
Menikah Punya Anak 5 Rp 76.500.000

Dalam menghitung PTKP, kamu perlu memperhatikan jumlah tanggungan yang dimiliki. Tanggungan yang dimaksud adalah suami/istri dan anak yang dibuktikan dengan surat nikah dan akta kelahiran. Tanggungan lain seperti orang tua, saudara kandung, atau kerabat tidak dihitung sebagai tanggungan keluarga.

Menentukan PKP

Setelah kamu mengetahui PTKP, kamu harus menentukan PKP atau Penghasilan Kena Pajak. PKP adalah selisih antara penghasilan bruto dengan PTKP. PKP harus dihitung terlebih dahulu sebelum kamu menghitung besarnya PPh 21 yang harus kamu bayarkan. Berikut contoh perhitungan PKP:

Penghasilan Bruto = Rp 120.000.000

PTKP (Menikah dan Punya Anak 2) = Rp 63.000.000

PKP = Rp 120.000.000 – Rp 63.000.000 = Rp 57.000.000

Menghitung PPh 21

Setelah kamu menentukan PKP, langkah berikutnya adalah menghitung besarnya PPh 21 yang harus kamu bayarkan. PPh 21 adalah pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh wajib pajak yang memiliki penghasilan kena pajak di atas PTKP. Besarnya PPh 21 tergantung pada tarif Aturan PPh 21 yang berlaku di Indonesia.

Aturan tarif PPh 21 adalah sebagai berikut:

PKP/Tahun Tarif PPh 21 (%)
Kurang dari atau sama dengan Rp 50.000.000 5%
Lebih dari Rp 50.000.000 hingga Rp 250.000.000 15%
Lebih dari Rp 250.000.000 hingga Rp 500.000.000 25%
Lebih dari Rp 500.000.000 30%

Dalam menghitung PPh 21, kamu dapat menggunakan rumus berikut:

Besarnya PPh 21 = (PKP x Tarif PPh 21) / 100

FAQ

1. Apa saja jenis penghasilan yang dikenakan PPh 21?

Ada beberapa jenis penghasilan yang dikenakan PPh 21, antara lain: gaji, tunjangan, bonus, uang lembur, dan THR.

2. Apa itu PTKP?

PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak adalah jumlah penghasilan yang tidak dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. PTKP berbeda-beda tergantung pada status perkawinan dan jumlah tanggungan keluarga.

3. Bagaimana cara menghitung PTKP?

PTKP dapat dihitung dengan mengalikan jumlah tanggungan dengan Rp 4.500.000 dan menambahkan PTKP per tahun sesuai dengan status perkawinan.

4. Apa itu PKP?

PKP atau Penghasilan Kena Pajak adalah selisih antara penghasilan bruto dengan PTKP. PKP harus dihitung terlebih dahulu sebelum menghitung besarnya PPh 21 yang harus dibayarkan.

5. Bagaimana cara menghitung PKP?

PKP dapat dihitung dengan mengurangi penghasilan bruto dengan PTKP yang telah dihitung sebelumnya.

6. Bagaimana cara menentukan tarif PPh 21?

Tarif PPh 21 ditentukan berdasarkan besarnya PKP per tahun. Tarif yang berlaku di Indonesia adalah 5%, 15%, 25%, dan 30%.

7. Kapan jatuh tempo pembayaran PPh 21?

Jatuh tempo pembayaran PPh 21 adalah tanggal 15 setiap bulannya.

8. Apakah ada sanksi jika tidak membayar PPh 21 tepat waktu?

Ya, wajib pajak yang tidak membayar PPh 21 tepat waktu akan dikenakan sanksi berupa bunga dan denda keterlambatan.

9. Apa itu SPT Tahunan PPh 21?

SPT Tahunan PPh 21 atau Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan adalah laporan pajak yang harus disampaikan oleh wajib pajak setiap tahunnya.

10. Bagaimana cara mengisi SPT Tahunan PPh 21?

SPT Tahunan PPh 21 dapat diisi secara online melalui aplikasi e-Filing atau secara manual dengan mengisi formulir yang telah disediakan.

11. Apa saja dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan SPT Tahunan PPh 21?

Dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan SPT Tahunan PPh 21 antara lain: formulir SPT Tahunan PPh 21, laporan pajak bulanan, dan dokumen pendukung lainnya seperti bukti potong, bukti pembayaran, dan bukti-bukti lainnya yang diperlukan.

12. Bagaimana cara membayar PPh 21?

PPh 21 dapat dibayarkan melalui ATM, internet banking, mobile banking, atau langsung ke Kantor Pajak.

13. Apakah PPh 21 termasuk pajak final?

Ya, PPh 21 termasuk pajak final, artinya sudah tidak dapat dipotong lagi saat penyetoran pajak tahun berjalan.

Kelebihan dan Kekurangan Cara Hitung PPH 21

Kelebihan Cara Hitung PPH 21

1. Mempermudah proses penghitungan pajak penghasilan bagi wajib pajak.

2. Menggunakan rumus yang sederhana dan mudah diingat.

3. Menggunakan tarif pajak yang telah ditentukan oleh pemerintah.

4. Membantu mencegah terjadinya penghindaran pajak.

Kekurangan Cara Hitung PPH 21

1. Tidak memperhitungkan biaya-biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, seperti biaya jabatan dan biaya pensiun.

2. PTKP yang ditetapkan tidak selalu sesuai dengan kebutuhan masing-masing wajib pajak.

3. Tarif pajak yang diterapkan kurang adil bagi masyarakat dengan penghasilan rendah.

4. Proses penghitungan dapat memakan waktu dan rumit bagi mereka yang tidak memiliki pengetahuan dasar mengenai pajak.

Kesimpulan

Sobat Zikra, menghitung PPh 21 merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh setiap wajib pajak. Dalam menghitung PPh 21, kamu harus mengikuti beberapa tahapan, seperti menyusun penghasilan bruto, menghitung PTKP, menentukan PKP, dan menghitung PPh 21. Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan aturan tarif PPh 21 yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Meskipun cara hitung PPH 21 memiliki kelebihan dan kekurangan, namun tetap menjadi cara yang efektif untuk menghitung pajak penghasilan. Dengan mengetahui cara hitung PPh 21, kamu dapat membayar pajak dengan tepat waktu dan mencegah terjadinya penghindaran pajak.

Jangan lupa, untuk selalu memenuhi kewajiban pajakmu dan melaporkan SPT Tahunan PPh 21 setiap tahunnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin mengetahui cara hitung PPh 21 secara lengkap dan terperinci.

Disclaimer

Artikel ini merupakan informasi umum yang ditulis untuk tujuan edukasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat pajak yang spesifik. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau konsekuensi yang timbul akibat penggunaan informasi yang diberikan dalam artikel ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Kantor Pajak terdekat atau konsultan pajak yang terpercaya.

Related video of Cara Hitung PPH 21